Tuesday, June 8, 2010

Pembuktian Terbesar Queiroz


Lisbon - Walaupun punya curriculum vitae yang cukup bagus, Carlos Queiroz belum punya prestasi luar biasa di level tinggi. Di benua tempat dia lahir, Piala Dunia 2010 menjadi ajang pembuktian kemampuan dia.

Queiroz membangun karirnya ketika melahirkan "Generasi Emas" Portugal saat membawa negara tersebut menjuarai Piala Dunia Yunior 1989 dan 1991. Dari situ lahir nama-nama hebat seperti Luis Figo, Rui Costa, Fernando Couto, Vitor Baia, Jorge Costa dan Joao Pinto.

Naik ke level timnas senior, pria kelahiran 1 Maret 1953 itu gagal meloloskan Portugal ke Piala Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994. Lalu ia melanjutkan karirnya ke level klub, mulai dari Sporting Lisbon, Metrostars di Amerika Serikat, sampai Nagoya Grampus Eight di Jepang.

Di tahun 1999 Queiroz kembali ke timnas untuk membidani Uni Emirat Arab, sebelum ditunjuk melatih Afrika Selatan setahun kemudian. Ironisnya, meskipun meloloskan Bafana Bafana ke Piala Dunia 2002, ia ditendang sebelum turnamen dimulai karena berselisih dengan federasi Afsel.

Usai Piala Dunia di Korea-Jepang Queiroz bergabung ke Manchester United untuk menjadi asisten Sir Alex Feguson. Cerita sukses pun bergulir, seiring dengan kejayaan "Setan Merah". Ferguson sangat puas dengan bantuan orang Portugal itu, sampai-sampai Real Madrid kesemsem untuk merekrutnya di tahun 2003.

Di klub raksasa Spanyol itu Queiroz benar-benar diuji. Hasilnya, ia gagal. Dengan skuad bertabur bintang ia tidak memuaskan petinggi El Real dan dipecat di akhir musim. MU berbaik hati dengan menariknya kembali ke Old Trafford, tetap sebagai asisten Sir Alex.

Selepas Piala Eropa 2008 Queiroz ditunjuk untuk membesut timnas negaranya sendiri. Di babak barunya itu ia harus bekerja keras untuk meloloskan Cristiano Ronaldo dkk ke Piala Dunia 2010. Biarpun harus melalui playoff di zona Eropa, pada akhirnya ia berhasil.

Kini Queiroz menatap tantangan sangat besar. Ia sudah berada di tanah Afrika, tempat yang sangat tidak asing buat dia. Selain pernah melatih Afsel, ia juga lahir di Mozambik.

"Saya tidak tahu, sudah berapa kali saya melakukan perjalanan ke Afrika Selatan atau Mozambik. Tapi inilah perjalanan sesungguhnya," demikian Queiroz kepada wartawan dikutip Reuters, dalam penerbangan antara Lisbon dan Johannesburg hari Minggu (6/6/2010).

"Inilah perjalanan yang memiliki arti unik, yang mewakili awal dari sebuah petualangan yang merupakan hasil dari sebuah proyek karir, proyek kehidupan, selama bertahun-tahun memimpikan melatih tim nasional Portugal menuju Piala Dunia."

Portugal berada di Grup G bersama Brasil, Pantai Gading dan Korea Utara. Dari 18 edisi Piala Dunia sebelumnya, Portugal hanya mengikutinya empat kali. Capaian terbaik mereka adalah peringkat tiga di Inggris 1966. Empat tahun lalu di Jerman mereka menembus semifinal sebelum dihentikan Prancis, lalu ditekuk tuan rumah di perebutan tempat ketiga.
(detiksport)



Kalo kamu fans tim Portugal untuk Piala Dunia 2010 bisa pesen jaket tim Portugal di SINI.

No comments:

Post a Comment